Selasa, 03 Januari 2012

Jadilah Oknum



Pemberitaan dari media massa yang sering kita lihat dan dengar :
  1. Oknum kejaksaan yang melakukan tindak korupsi kini sedang diusut KPK.
  2. Polisi membenarkan adanya oknum yang melakukan pengeroyokan warga sipil.
  3. Oknum mahasiswa yang tawuran itu membuat malu institusi pendidikan tinggi.
Menurut KBBI edisi ketiga (2005), oknum berarti:
n 1 penyebut diri Tuhan di agama Katolik; Pribadi; 2. Orang seorang; perseorangan; 3. Orang atau anasir 
Dari pengertian berian KBBI di atas kita bisa simpulkan bahwa kata oknum mengacu kepada seorang atau perseorangan yang menjadi bagian dari suatu kumpulan, lembaga, atau komunitas besar. Kemudian pada penggunaannya selama ini, kata oknum memiliki nilai rasa/konotasi negatif.
Lalu, kenapa kita harus berhati hati menggunakan kata oknum?Kata Oknum  sering menjadi alat politik bahasa.Kata oknum berfungsi untuk “mangamankan” citra dengan mengucilkan, mempersalahkan, atau mengambinghitamkan seseorang atau sebuah kelompok. 
Ironisnya degradasi moral di zaman edan ini telah menciptakan 99% oknum di segala lini kehidupan. Jadi jika kita mengacu kepada makna oknum dalam KBBI "perseorangan" maka yang sebenarnya "ada" adalah oknum yang "baik",karena semua konotasi negatif dari makna oknum sudah digeneralisir dalam suatu sistem kebobrokan moral,etika di kehidupan ekonomi sosial politik dan budaya. Di segala profesi kehidupan kata oknum sudah dibelokan oleh kemunafikan, fitnah dan "cari selamat" demi kepentingan pribadi walaupun itu suatu keharusan yang harus dilakukan demi bertahan hidup atau "gaya hidup". Contoh: semakin langkanya polisi yang baik dan mengayomi,anti suap, semakin sedikitnya Dokter yang tidak "money oriented" dan hanya iklash menolong dan mengobati (hal yg "katanya"wajar karena dokter dijerat mafia farmasi dan biaya sekolah yang tinggi :), hampir bisa dihitung jari pengacara,jaksa,hakim yang amanah, bahkan pegawai kelurahan sebagai pelayan publik pun "jarang' yang steril dari kontaminasi kleptokrasi,,,Kemanakah mereka ? ya mereka yang bersih dari semua itu adalah oknum "sebenarnya"..."perseorangan" yang masih menjaga prinsip moral ,sebuah karakter yang jarang ditemui saat ini. 
Kata Oknum harus difungsikan sebagaimana maknanya. Di Zaman Ini, Di Negara Ini, Di Tanah Air ini Oknum adalah kelangkaan, Oknum menjadi sebuah kemarjinalan melawan arus, Anti dari hedonisasi kapitalis kemapanan.
..JADILAH OKNUM...

2 komentar:

powered by AKI (Asosiasi Komentator Indonesia) and SHI (Status Hunter Indonesia)